Budaya tahun baru di Jepang


Sahabat Linda,
Setiap negara tentu memiliki cara tersendiri untuk menyambut dan merayakan Tahun Baru. Di Jepang, kegiatan menyambut tahun baru sudah dimulai sejak dua atau tiga minggu sebelum pergantian tahun dengan osouji atau pembersihan, pemasangan kazara atau hiasan, menyiapkan makanan khas tahun baru 'oshechi ryori', berkirim 'nengajou' atau surat ucapan tahun baru dan beberapa ritual religius . Di daerah Kanto, hari persiapan tahun baru yang disebut o-koto hajime (お事始め, awal kegiatan) jatuh pada 8 Desember, sedangkan di daerah Kansai pada 13 Desember. Mereka memiliki beberapa kebiasaan dan tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang. Selain itu masyarakat Jepang masih memegang tradisi lama dan menggabungkannya dengan aktivitas modern dalam merayakan tahun baru.
Kali ini, akan dijabarkan kegiatan seperti apa saja yang dilakukan oleh masyarakat Jepang dalam menyambut dan merayakan tahun baru. Kita mulai dengan kegiatan sebelum perayaan tahun baru.

Doa pergantian tahun


Lho? Kok berdoa, bukannya pesta ? Ya, inilah perayaan unik  tahun baru ala Jepang. Jadi jangan harap menemukan kemeriahan pesta kembang api, kemacetan jalan, suara klakson dan terompet. Suasana jalan terlihat sepi dan biasa biasa saja namun justru area sekitar kuil-lah yang luar biasa karena penuh dengan kerumunan orang yang menyemut. Bahkan sekedar untuk bisa masuk melewati gerbang utamapun sepertinya bukan perjuangan yang mudah karena harus melewati antrean yang sangat panjang bahkan sampai jauh ke jalan raya. Sedikit catatan, bulan desember adalah musim dingin di Jepang, jadi bisa dibayangkan berdiri di luar rumah di tengah dinginnya malam selama berjam-jam tentu bukan aktivitas yang menyenangkan.
Umumnya jadwal kereta api di Jepang akan berakhir tengah malam namun khusus untuk tahun baru, semua kereta bawah tanah pusat kota dan kereta biasa untuk jalur tertentu akan dibuka nonstop 24 jam. Jadi  khusus untuk tahun baru, siapaun bisa melewati tahun baru dengan nyaman tanpa ada rasa khawatir ketinggalan kereta saat pulang.
Tepat tengah malam, saat hitungan mundur mulai menyentuh angka nol, kerumunan orang di halaman utama secara serentak melempar kepingan uang logam ke arah altar utama dan tangan dicakupkan di dada dan doa yang tidak lebih dari 5 detik itupun selesai.  Antrean di luar kuil yang tadinya tertahan mulai bisa bergerak dan secara perlahan lahan mulai memasuki altar utama untuk berdoa. Suasana menjadi lebih tertib dan ritual melempar uang koin sebelum memanjatkan doa menjadi lebih terarah dan tidak sampai mengenai kepala orang seperti kejadian sebelumnya.



Ritual Pembersihan:

1.Oharai
Oharai yang ditujukan untuk mengusir kekuatan jahat dipimpin oleh pendeta Shinto. Dilakukan dengan cara melambaikanbatang pohon sakaki yang dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir kekuatan jahat.
2. Misogi
Disebut juga dengan ritual kessai, yaitu pembersihan diri yang dilakukan dengan air. Ritual ini biasanya dilakukan dengan cara mandi di sungai, di laut, dan di bawah air terjun.
3. Imi
Imi sangat berbeda dengan oharai dan misogi. Imi merupakan pembersihan yang dilakukan secara tidak nyata.

大掃除 ‘Oosouji"


Acara bersih-bersih di akhir tahun ini sedikit berbeda dengan bersih-bersih harian karena bersifat total dan besar-besaran. Kegiatan ini juga biasanya melibatkan hampir semua anggota keluarga. Semua sudut dan pojok rumah yang biasanya tidak tersentuh sapu atau lap sama sekali pada hari tersebut mulai mendapat bagian. Semua isi lemari dibongkar dan disusun ulang. Bukan cuma itu, kulkas, mesin cuci dan benda berat lainya digeser dan dibersihkan terutama bagian belakang dan bawah. Menyisakan debu dan kekotoran lain pada tahun berikutnya dipercaya akan mendatangkan pengaruh buruk pada diri atau keluarga.
Tentu saja, aktivitas ini bisa dibilang sangat melelahkan dan tidak jarang bisa berlangsung selama beberapa hari terutama bagi mereka yang mempunyai rumah cukup luas. Bagi keluarga yang anggotanya berusia lanjut tentu akan menjadi masalah besar. Biasanya anak atau keluarga lain akan ikut membantu, namun tidak jarang karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan banyak keluarga yang lebih senang memakai jasa pembersih rumah.
Sedangkan khusus untuk lingkungan kuil, aktivitas bersih bersih ini dianggap sebagai bagian dari upacara ritual.

Bonenkai


Bonenkai adalah salah satu tradisi ataupun kebiasaan yang diadakan beberapa perusahaan ataupun perkumpulan organisasi di Jepang yang diadakan di sekitar akhir Desember, menjelang tutup buku tahunan. Arti secara terminologi dilihat dari kanji yang tertulis,“Bonenkai (忘年会)”memiliki makna: Pesta untuk melupakan tahun (lama).
Untuk mensukseskan acara bonenkai ini, biasanya satu orang akan ditunjuk menjadi‘Kanji (幹事)’yang bertugas menjadi koordinator; Mengkoordinasi acara, melakukan pemesanan tempat dan menghubungi orang-orang yang akan berpartisipasi dalam acara tersebut. Biasanya, jauh-jauh hari, beberapa restauran ataupun hotel sudah penuh terpesan oleh beberapa group yang ingin merayakan bonenkai. Acara ini diawali dengan ‘Kanpai’ (minum bersama) yang kemudian dilanjutkan dengan makan-makan, berkaraoke, atau minum-minum sampai mabuk hingga larut malam. Berusaha melupakan beberapa hal yang tidak menyenangkan selama menjalani kerja satu tahun.


飾り ‘Kazari
Hiasan Tahun Baru
1. Shimenawa
Shimenawa merupakan hiasan tahun baru yang pertama kali diciptakan di Jepang sekitar abad 12 yang dibuat dari dua buah untaian jerami yang dililitkan.
Hal ini memiliki makna suatu pemisahan hal baik dari hal yang buruk. Shimenawa yang dipasang dalam perayaan Ōshōgatsu dijadikan sebagai simbol pengusir kekuatan jahat atau jimat untuk penolak bala. Tujuannya supaya setiap orang mendapatkan keselamatan dan perayaan Ōshōgatsu dapat berjalan dengan lancar.
2. Kadomatsu
Kadomatsu berasal dari kata kado berarti pintu masuk dan matsu berarti pohon pinus. Orang Jepang percaya bahwa arwah leluhur pada saat tahun baru akan kembali ke rumah yang dulu mereka tinggali dalam bentuk Toshigami (dewa tahun baru) dan mereka akan bersemayam dalam kadomatsu selama perayaan Ōshōgatsu. Setiap bahan yang digunakan untuk membuat kadomatsu memiliki makna yang berbeda. Pohon pinus yang selalu hijau dianggap sebagai lambang hidup yang panjang. Pohon bambu yang tumbuh meruncing ke atas melambangkan suatu kekuatan dan kesabaran. Pohon prem yang bisa tetap tumbuh pada cuaca yang dingin melambangkan panjang umur dan kemakmuran.
3. Kagami mochi
Kagami mochi adalah hiasan Ōshōgatsu yang terdiri dari tumpukan dua buah mochi berbentuk bulat pipih yang melambangkan tahun lama dan tahun baru, yang diletakkan pada sebuah nampan kayu. Di atas tumpukan mochi biasanya diberi hiasan jeruk.
4. Kirigami
Dalam perayaan Ōshōgatsu, kirigami dijadikan sebagai tempat tinggal para dewa. Kirigami terdiri dari berbagai bentuk dan tiap-tiap bentuk ditempati oleh dewa yang berbeda. Sebagai contoh,
bentuk gohei yaitu guntingan atau lipatan berbentuk zigzag yang diselipkan pada celah tongkat bambu. Bentuk ini dipercaya sebagai tempat tinggal Toshigami. Selain itu ada kirigami yang berbentuk ikan dan kura-kura yang dijadikan sebagai tempat tinggal dewa keberuntungan yaitu Ebisu dan Daikoku. Ebisu dan Daikoku adalah dewa laut yang dipercaya akan memberikan berkah kepada para nelayan berupa hasil laut yang berlimpah pada saat Ōshōgatsu.
5. Miki no kuchi
Miki no kuchi merupakan salah satu jenis hiasan tahun baru yang terbuat dari bahan kertas, bambu, dan tatal kayu. Dirangkai menjadi sebuah bentuk hiasan kemudian diletakkan ke dalam botol yang berisi sake (minuman tradisional Jepang yang mengandung alkohol dibuat dari bahan beras).
Beras dipercaya sebagai lambang kesuburan yang sangat disukai oleh para dewa dan sake dianggap sebagai minuman suci yang digunakan untuk persembahan para dewa. Oleh karena itu, miki no kuchi dalam perayaan Ōshōgatsu dijadikan sebagai lambang minuman yang digunakan untuk menyambut kedatangan para dewa.
Menurut orang Jepang, hiasan Ōshōgatsu harus dipasang pada hari yang baik. Hiasan tahun baru tidak boleh dipasang pada tanggal 29 Desember. Orang Jepang menganggap angka 29 sebagai angka yang tabu, karena jika dilafalkan.
dalam bahasa Jepang angka 29 berbunyi nijūku (二十九) sementara, nijūku juga memiliki arti yang berbeda yaitu kesengsaraan yang berlipat dua jika ditulis denganKanji 二重苦.
Biasanya awal pemasangan hiasan pada tanggal 27, 28, dan 30. Sementara pada tanggal 31 Desember tidak diperbolehkan memulai pemasangan hiasan. Hal ini dikarenakan ada kepercayaan bahwaToshigami akan marah jika hiasan dipasang pada saat satu hari sebelum Tahun Baru. Hiasan-hiasan Ōshōgatsu tersebut dipasang hingga tanggal 7 Januari.

おせち料理 ‘Osechi Ryouri
Masakan Khas Tahun Baru

Makanan tahun baru ditata rapi di dalam kotak kayu bersusun yang disebut jūbako 重箱 . Pada umumnya hanya lauk yang ditata di dalam kotak kayu bersusun yang bisa disebut masakan osechi.
Kotak kayu bersusun untuk masakan osechi dipercaya sebagai perlambang keberuntungan yang berlipat.
Secara tradisional, Osechi terdiri dari:
O-toso (お屠蘇): sake untuk kesehatan yang diminum di pagi hari awal tahun
Iwaizakana (祝い肴): tiga macam makanan untuk teman minum sake

Zōni: sup berisi mochi dimasak
menggunakan kaldu dan sayuran.
Dengan memakan ozoni pada saat
perayaan tahun baru dipercaya akan
mendapatkan keberuntungan.
Nishime: sayur-sayuran dimasak dengan kuah dashi, kecap asin, dan mirin (gula pasir).


Ragam masakaninti:
1. Tatsukuri, Tazukuri (田作り, pembuat padi)
Sejenis ikan teri yang disebut gomame digongseng dengan bumbu kecap asin dan mirin. Masakan ini merupakan perlambang hasil panen yang melimpah, karena di zaman dulu ikan ini digunakan sebagai pupuk berkualitas tinggi.
2. Kazunoko (数の子)
Telur ikan berwarna kuning yang digunakan sebagai harapan dikaruniai banyak anak di tahun yang baru.
3. Kuromame (黒豆)
Kacang berwarna hitam yang dipercaya bisa menangkal roh jahat. Selain itu, mame dalam bahasa Jepang bisa berarti "bekerja sekuat tenaga" dan "kesehatan", dan dimakan sebagai harapan agar sehat sepanjang tahun.
5. Tataki-gobō (たたき牛蒡)
Akar gobo yang berwarna hitam terlihat seperti burung dalam mitologi yang terbang ketika ada panen yang berlimpah.

Makanan pelengkap
1. Datemaki
Datemaki adalah telur dadar yang digulung bagaikan kitab sutra, sehingga dimakan sebagai perlambang kebijakan dan pengetahuan.


2. Kurikinton
Makanan ini terlihat mewah dan nama makanan ini dalam bahasa Jepang berarti gumpalan emas (kinton) dari buah kastanye (kuri) yang melambangkan kejayaan.

3. Kombumaki
Kombu masak nimono digunakan sebagai makanan tahun baru karena kombu terdengar mirip kata yorokubu (kegembiraan).

4. Kamaboko
Makanan olahan dari ikan surimiyang dihaluskan kemudian dikukus.
Berwarna putih dengan sedikit warna merah di bagian pinggir, dipakai untuk melambangkan beras merah dan beras putih.

5. Otafuku-mame
Kacang pembawa keberuntungan dengan rasa manis.
Acar:
•Acar sayur-sayuran
berwarna merah
dan putih
•Acar lobak •Acar umbi seroja

Makanan panggang:
•Ikan sunglir (buri) bakar
Orang Jepang menyebut ikan ini dengan nama yang berbeda-beda sesuai dengan usia ikan. Ikan yang berhasil menjadi dewasa disebut buri, sehingga dipakai sebagai simbol keberhasilan dan sukses.
•Ikan kakap bakar
Ikan kakap merupakan salah satu ikan persembahan untuk dewa, sekaligus nama ikan ini dalam bahasa Jepang terdengar mirip kata "medetai" (kegembiraan).
Udang bakar- Sungut udang yang panjang dan
melengkung dipakai sebagai perlambang orang yang sudah
tua, sehingga dimakan sebagai harapan bisa berumur panjang.
Belut unagi panggang
Belut unagi adalah ikan yang pandai memanjat sehingga digunakan untuk mendoakan keberhasilan yang cepat.

Kotak kayu untuk Osechi
Secara tradisional kotak kayu (jūbako) untuk masakan Osechi terdiri dari 5 susun, walaupun kotak bersusun tiga juga lazim dijumpai sekarang.
Kotak kayu dihitung dari atas dan diberi nama: ichi no jū, ni no jū, san no jū, yō no jū, dan go no jū, yang berarti tumpukan kotak nomor 1 hingga nomor 5.
Kotak nomor 4 tidak disebut shi no jū, karena angka 4 (shi) terdengar sama dengan "shi" yang berarti "mati". Berdasarkan alasan yang sama, kotak nomor 4 pada kotak bersusun empat disebut yo no jū.
お正月 'Oshougatsu' atau Tahun Baru bagi orang Jepang bukan hanya sekedar proses pergantian tahun semata, tetapi juga berarti datangnya era dan semangat baru.
akemashite omedetou= selamat tahum baru.
sampai jumpa dicoretan berikutnya.


dari beberapa sumber

Makanan khas Jepang




Sahabat Linda, pasti pada tidak asing ya dengan makanan dari negeri Sakura, tempat avatar dilahirkan. ya, makanan Jepang telah menjadi fenomena saat ini. Keberadaannya tidak hanya dikenal di Asia, tapi juga dunia. Masyarakat pun banyak yang suka karena kandungan gizi dan rasanya yang enak, termasuk saya hhee. Makanan Jepang memang unik. Dengan ciri mengandung banyak sayur dan tidak banyak menggunakan minyak, lemak, dan bumbu yang kental, makanan Jepang tetap terasa enak di lidah. Berikut ini 10 Masakan Makanan Jepang Paling Populer.

1. Sushi



makanan yang satu ini pasti sahabat sudah hafal di luar kepala. Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka, beras, garam dan gula. Di Indonesia, beberapa toko swalayan terkemuka, sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang sering dijumpai di dekat bagian ikan segar. Di restoran yang menyediakan menu makanan Jepang, sushi sering dimasukkan ke dalam menu bersama-sama dengan masakan Jepang lainnya.

2. Takoyaki



yang satu ini merupakan jajanan favorit saya jika bepergian ke festival Jepang. Takoyaki (たこ焼き) nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya. Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk dinikmati sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan untuk dibawa pulang.

3. Ramen



Ramen (拉麺;ラーメン) adalah masakan mi kuah jepang yang berasal dari cina. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba|中華そば|soba dari Cina atau shina soba|支那そば karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi. Rebusan mi hasil buatan tangan atau buatan mesin diceburkan ke dalam sebuah mangkuk berisi kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu (umumnya dengan dasar kaldu babi). Pada umumnya chasiu, menma,dan irisan daun bawang ditambahkan di atas mi sebagai lauk atau penyedap. kali ini gimana reaksi perut sahabat? laper?

4. Okonomiyaki



yang satu ini saya pernah membuatnya di rumah, karena belum pernah merasakan okonomiyaki yg asli atau seperti di kedai2 di Jepang, jadi saya tidak bisa mengatakan rasa masakan saya sama atau tidak dg okonomiyaki yg asli :D. Okonomiyaki (お好み焼き) adalah makanan Jepang dengan bahan tepung terigu yang diencerkan dengan air atau dashi, ditambah kol, telur ayam, makanan laut atau daging babi dan digoreng di atas penggorengan datar yang disebut teppan. Okonomiyaki adalah salah satu jenis masakan teppanyaki yang bisa dimakan begitu saja atau sebagai lauk teman nasi putih. Okonomiyaki sering dimakan dngan sendok datar yang disebut kote (hera) yang juga berfungsi sebagai sodet sewaktu membalik okonomiyaki.

Pada okonomiyaki ala Kansai, irisan kol dicampur dengan adonan tepung terigu sebelum digoreng. Jenis okonomiyaki yang paling klasik disebut butatama dengan isi berupa irisan tipis daging babi dan ikatama dengan isi berupa irisan cumi-cumi. Modanyaki (modernyaki) adalah jenis okonomiyaki dengan tambahan mi yang sudah dikukus agar orang yang makan menjadi cepat kenyang.

5. Teriyaki



Teriyaki (照り焼き, てりやき) adalah cara memasak makanan Jepang yang dipanaskan atau dipanggang di atas wajan atau kisi-kisi dari besi untuk memanggang dengan menggunakan saus teriyaki (tare). Saus teriyaki dibuat dari kecap asin (shōyu), sake untuk memasak, dan gula pasir dengan takaran 1:1:1. Kata teriyaki berasal dari kata teri yang artinya bersinar (karena mengandung gula), dan kata yaki yang artinya dibakar atau dipanggang.

Sewaktu sedang membuat teriyaki, bahan-bahan makanan yang akan dipanggang dicelupkan dan diolesi dengan saus teriyaki sampai beberapa kali hingga betul-betul masak. Di Jepang, bahan yang banyak dipakai pada masakan teriyaki adalah ikan (salem, tongkol, mackarel, trout, marlin), sedangkan di luar Jepang digunakan berbagai jenis daging (ayam, sapi, babi), atau cumi-cumi maupun bahan dari ubi konnyaku.

6. Soba



Soba (蕎麦 atau そば) adalah salah satu jenis mie Jepang yang dibuat dari tepung gandum kuda. Dalam bahasa Jepang, tumbuhan serealia gandum kuda juga disebut "soba". Selain itu, istilah "soba" juga bisa berarti mi telur asal Tiongkok yang dimasak menjadi yakisoba atau ramen. Setelah direbus, soba dicuci dengan air dan didinginkan lebih dulu sebelum dihidangkan. Soba dimakan setelah dicelup ke dalam kuah yang disebut tsuyu. Soba yang disajikan dingin seperti ini disebut morisoba atau zarusoba.

Selain itu, soba juga dimakan panas-panas sebagai soba kuah yang disebut kakesoba (susoba). Sewaktu dimakan, soba boleh diseruput hingga mengeluarkan suara. Cara makan seperti ini justru dianjurkan, karena merupakan pujian kepada juru masak bahwa makanan yang dimasaknya enak. Sewaktu memakan morisoba (zarusoba), saus tidak boleh dituangkan ke atas mi agar nampan atau meja yang ada di bawahnya tidak basah.

7. Yakiniku



Yakiniku (焼肉, daging panggang) adalah istilah bahasa Jepang untuk daging yang dipanggang atau dibakar di atas api. Dalam arti luas, yakiniku juga mencakup berbagai masakan daging sapi,daging, atau jeroan yang dipanggang, seperti bistik, panggang daging domba (jingisukan), dan barbeque. Daging dipanggang di atas api dari arang atau gas dengan memakai kisi-kisi dari besi atau di atas plat dari besi (teppan). Potongan daging berbentuk segi empat sering ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang.

Di rumah makan yakiniku, sesudah dipanggang, daging yang berukuran agak besar sering perlu dipotong dengan gunting di hadapan pengunjung. Yakiniku sering dikatakan berasal dari makanan korea yaitu bulgogi atau kalbi atau BBQ ala korea. Padahal sangat beda. Bedanya yakiniku di Jepang sering berbeda dengan panggang daging ala Korea antara lain dalam hal saus untuk merendam daging.

8. Onigiri



Yang satu ini, saya juga suka. sering sekali jika pergi ke supermarket selalu membeli kudapan satu ini dengan rasa tuna mayones. ya, benar, Onigiri (おにぎり, 御握り) (bahasa Indonesia: nasi kepal) adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras yang dibungkus dengan nori (rumput laut yang sudah dibumbui). Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit. Di Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok, Onigiri dikenal dengan nama fàntuán(飯糰).

Saat ini di konbini 'mini market jepang'  juga banyak dijajakan kudapan kecil ini dengan varian rasa yang beragam, dari rasa tuna mayones, salmon, asam, teriyaki, dll.

9. Mochi



Mochi (Jepang: 餅; Hanzi: (麻糬)) adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun. Ia memiliki rasa yang khas yaitu lembut di saat pertama kali dimakan, dan lama kelamaan menjadi lengket.

10. Dorayaki


 

Dorayaki (どらやき。銅鑼焼き、ドラ焼き) adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.
oke, sampai di sini dulu ya coretannya. mudah-mudahan sahabat mulai lapar setelah membaca coretan saya :D. Sampai jumpa di coretan berikutnya.

cha no yu, upacara minum teh di Jepang




Hai, sahabat Linda kali ini saya akan berbagi pengalaman saat kegiatan budaya di Jepang. Kalau kata orang sih makanan tidak enak jika tanpa garam. Namun saya, pengalaman itu tidak lengkap jika ditunjukkan dg foto saja tanpa kronologisnya.Well, Saya akan menceritakan tentang upacara minum teh di Jepang yang sudah terkenal di dunia. 

Saat itu merupakan musim panas di Jepang, suhunya mencapai 29 derajat C, cukup panas tetapi tidak membakar kulit. Di jam Istirahat, saya bersama senpai mendapatkan undangan untuk mengikuti upacara minum teh. Namun, sebelumnya saya mau cerita dulu tentang istilah maupun cara upacara teh di Jepang.
Upacara minum teh ini dinamakan cha-no-yu/ chado/ sadou.


Ritual tradisional ini terpengaruh oleh agama Buda Zen di Jepang. Ada yang bilang, acara ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu yaitu ketika jaman Edo, dimana pada masa itu, sadou ini hanya dilakukan oleh bangsawan-bangsawan atau samurai-samurai untuk menjamu tamu. Kebiasaan ini terus menurun hingga sekarangpun tetap dilakukan oleh semua lapisan masyarakat Jepang.

Cha-no-yu (茶の湯) artinya air hangat untuk teh, biasanya merujuk pada sebuah ritual atau seremoni. Sedangkan chado/ sadou (茶道, the way of tea), merujuk pada pembelajaran dari makna sebuah upacara teh. Untuk melakukan  upacara ini tidaklah mudah, karena memilki lebih kurang 300 tata cara (0_0), oleh karenanya, orang yang mengikuti upacara ini harus seorang yang ahli.

Jika ingin menjadi partisipan upacara Sadou ini maka harus familiar dengan hal-hal berikut ini:
  • Membuat teh
  • Mengenal tipe-tipe teh
  • Kimono
  • Kaligrafi
  • Dekorasi bunga
  • Keramik
  • Kesenian tradisional lainnya
Nah, dikarenakan begitu mumetnya, jadi dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari upaca ini, bahkan ada yang mempelajarinya seumur hidup. Bahkan jika kalian hanya ingin berpartisipasi sebagai tamu pada upacara Sadou,  maka kalian perlu tahu beberapa pengetahuan tentang upacara ini, termasuk cara duduk, gestur tubuh, cara mengambil dan meminum teh dan manisan. Manisan? Pada upacara ini juga disediakan makanan manis untuk menutupi rasa pahit dari teh. Tapi kalian tidak boleh minta tambah manisannya, hanya boleh tambah tehnya.

 cemilan kue mochi (terbuat dari tepung beras, kemudian dibubuhi matcha atau teh hijau)

oh, ya sahabat dan ternyata di Jepang jufa ada  dua sekolah utama sebagai tempat mempelajari upacara Sadou ini, yaitu Omote Senke dan Urasenke.
Kebetulan saat itu saya diperlihatkan bagaimana seorang penyeduh teh dengan gerakannya yang gemulai, teratur dan tertib menyeduhkan ocha  (teh khas Jepang). Ingin sih mencoba, tapi cukup eksis ambil gambar sajalah. Dari situ saya berpikir betapa indahnya budaya Jepang, menyeduh teh saja sampai ada beberapa cara dan aturan. 
Setiap alat, termasuk mangkuk teh (chawan), pengocok (chasen), dan teh sendok (chashaku), kemudian dibersihkan dengan ritual dihadapan para tamu dengan urutan yang tepat dan dengan gerakan yang telah ditentukan. Ketika ritual pembersihan itu telah selesai, dan peralatan telah ditaruh ditempat yang sesuai, tuan rumah mulai menaruh bubuk teh hijau yang sudah ditakar ke dalam mangkuk, kemudian air panas sesuai dengan takaran dan mulai untuk mengaduknya dengan peralatan tadi.



Dalam upacara ini, jarang terjadi percakapan. Mereka lebih banyak berdiam. Para tamu bersantai dan menikmati suasana tenang yang tercipta dari suara air dan api, aroma dupa dan teh, dan keindahan serta kesederhanaan dari rumah teh dan dekorai musiman yang sesuai.

Mangkuk kemudian disajikan kepada tamu kehormatan (shokyaku, 初客, tamu pertama), baik oleh tuan rumah atau asisten. Mangkuk ini diberikan kepada tamu pertama sambil membungkuk. Kemudian tamu pertama ini membungkuk kepada tamu kedua sebagai tanda hormat pada tuan rumah. Mangkuk tersebut diputar untuk menghindari meminum dari bagian depan mangkuk. Kemudian mencicipi teh (1x teguk), setelah itu membisiskan ungkapan yang telah ditentukan, kemudian meminum lagi teh tersebut 2-3 kali, setelahnya tamu tersebut menyeka bagian pinggir mangkuk itu. Kemudian mangkuk diputar kembali ke posisi awal dan diserahkan pada tamu kedua dengan membungkuk. Proses ini terus dilakukan hingga semua tamu sudah meminum teh dari mangkuk yang sama dan posisi mangkuk kembali ke tuan rumah. Di beberapa upacara, setiap tamu akan meminum teh dari mangkuk masing-masing tetapi urutan minum tehnya sama saja.





Jika teh yang kental (koicha) telah disajikan, tuan rumah kadang-kadang akan menyajikan teh yang kadarnya lebih ringan (usuicha) yang disajikan dengan cara yang sama. Dalam beberapa ritual, hanya teh koicha atau usuicha saja yang disajikan.

koicha

usuicha

Setelah semua tamu mendapatkan teh, tuan rumah akan membersihkan peralatan. Para tamu kehormatan dapat meminta tuan rumah agar dia dapat memeriksa peralatan-peralatan tersebut, dan setiap tamu dapat mengagumi alat-alat itu. Peralatan tersebut diperlakukan dengan sangat hati-hati dan dengan penuh kehormatan karena peralatan tersebut tak terhingga nilainya (antik, buatan tangan). Para tamu menggunakan kain khusus untuk memegang peralatan tersebut.



Tuan rumah kemudian mengumpulkan peralatan, dan para tamu meninggalkan rumah teh. Tuan rumah membungkuk sebagai ucapan terima kasih dari pintu, dan upacara berakhir. Sebuah upacara minum teh ini dapat belangsung satu hingga lima jam, tergantung dari jenis upacara dan makanan yang disajikan di sana.



Alat Yang Digunakan



Hishaku(centong air)


Okama(gentong air)


Chawan(mangkuk teh)


Chashaku(sendok teh)


Natsume(wadah bubuk teh)


Chasen(pengaduk teh)


Matcha(bubuk teh hijau)

Jenis Upacara

Terdapat dua jenis upacara yang bisa dilakukan, yaitu:

Obon Temae (お盆手前)
Dalam obon temae, tuan rumah menaruh mangkuk teh, kocokan, sendok teh, chakin dan natsume pada sebuah nampan khusus, kemudian peralatan ini ditutup oleh kain fukusa. Teh ringan disajikan di atas nampan sambil duduk berlutut gaya Seiza.

nampan

fukusa


Ryū-rei (立礼)
Dalam jenis upacara ini, teh disajikan di atas meja khusus. Para tamu duduk di meja yang sama, atau di meja yang terpisah. Dalam ryu-rei biasanya ada asisten yang duduk di belakang tuan rumah untuk membantu menarik dan memajukan kursi untuk tuan rumah. Asisten ini juga melayani teh dan manisan/ permen untuk tamu.



So, sahabat tertarik untuk mengikuti sadou? semoga coretan ini bermanfaat. sampai jumpa di coretan linda selanjutnya.

Ads Inside Post