Sebungkus Obento, Sakura dan Hanami




Hai, sahabat Linda. Well, maaf postingan tertunda numpuk di meja redaksi coretan Linda karena ada miss di blog saya. Dan sekarang saya kembali datang membawa cerita pengalaman saya di tempat AVATAR dilahirkan. Jepang, yah.. mendengar kata benda tersebut mungkin yang ada di pikiran sahabat adalah teknologi, sushi, anime,sakura. Kata yang terakhir, ‘Sakura’. Well saya akan bercerita tentang pengalaman kegiatan saya saat musim semi. Hanami, mungkin dari beberapa sahabat tidak asing dengan istilah tersebut. Hanami adalah berpesta, atau tradisi makan bersama di bawah pohon sakura pada musim semi di bulan April. 
 Hanami saat malam hari (yozakura (夜桜) atau sakura malam)



 Salah satu tradisi tradisional Jepang yang populer baik di Jepang atau di dunia. Aktivitas utama dalam tradisi ini adalah menikmati keindahan bunga yang sedang mekar, dan pada umumnya bunga yang dimaksud adalah bunga sakura atau bunga plum (ume). Bunga sakura mekar diseluruh Jepang dari akhir bulan Maret hingga awal bulan Mei dan sekitar bulan Febuari untuk Pulau Okinawa. Biasanya jadwal merkarnya bunga sakura ini selalu diumumkan oleh badan cuaca di Jepang setiap tahunnya. Mekarnya bunga sakura selalu diawasi oleh orang-orang yang menanam bunga ini, karena waktu mekar bunga sakura hanya 1 atau 2 minggu saja. Tradisi tersebut sudah melakat sangat lama di Jepang. Bagi penduduk Jepang, hanami merupakan hal yang ditunggu-tunggu saat musim semi tiba. Beberapa orang Jepang  membawa bento (bekal makanan khas Jepang), kemudian menikmati hidangan tersebut di bawah pohon sakura. 




Saat itu saya bersama senpai, pergi ke tougei no mori (tempat pelestarian keramik di Shigaraki) untuk melakukan hanami. Saat itu kami membeli obento terlebih dahulu di konbini (mini market khas Jepang). Saya membeli makanan di bawah ini seharga 500 yen atau jika dirupiahkan Rp 50.000,00. Yah, kalo ingat angkringan di kampung halaman dg harga tersebut saya bisa makan seminggu di angkringan Pak Geol  depan sekolah dulu (SMK ROTA Bayat.  Namun, namanya Jepang  yang merupakan negara dg high living cost jadi saya harus belajar menerima dan tabah :D (lebay). 
 obento

Well, kembali ke topik ‘hanami’. Saya dan beberapa senpai akhirnya bisa menikmati obento di bawah pohon sakura, dengan duduk di atas kursi keramik, dan di hibur dg sepoi-sepoi angin. Sungguh ‘jebret’. Jadi memang pantaslah, topik ‘hanami’ ini saya cap jempol. 

Semoga saja, masih ada kesempatan utk merasakan hanami lain waktu jika jumpa avatar lagi di jepang. sampai jumpa di coretan Linda selanjutnya
Matursuwun.

No comments:

Post a Comment

Ads Inside Post